Laman

Jumat, 19 Oktober 2012

BERFIKIR DAN PROSES DALAM LINGKUP PSIKOLOGI


Pengertian Berpikir
Berpikir adalah gejala jiwa yang dapat menetapkan hubungan-hubungan sesuatu hingga menjadi suatu pengetahuan. Berpikir bisa juga diartikan sebagai suatu proses dialektis, artinya selama kita berpikir, pikiran kita mengadakan tanya jawab dengan pikiran kita untuk meletakkan hubungan-hubungan antara pengetahuan kita itu dengan tepat. Pertanyaan itulah yang memberi arah kepada fikiran kita. Atau suatu kegiatan mental yang membuat otak kita bekerja. Contoh: seorang siswa mendapatkan tugas dari gurunya untuk memecahkan masalah seperti terlihat di bawah ini. Ada beberapa buah titik dengan susunan sebagai tergambar berikut ini
.           .           .
.           .           .
.           .           .
Tugas siswa adalah menghubungkan kesembilan titik tersebut dengan empat buah garis,dan dalam membuat garis tersebut siswa tidak boleh mengangkat alas yang digunakannya.Dalam menghadapi tugas tersebut siswa berusaha sejauh kemampuan yang ada padanya untuk menyelesaikan tugas itu dengan kata lain siswa mulai berfikir dan mulai memecahkan masalah yang dihadapinya. Apa sebenarnya berpikir itu? Dari contoh tersebut dapat dikemukakan bahwa pada diri siswa terdapat aktivitas mental, aktivitas kognitif yang berwujud mengolah atau memanipulasi informasi dari lingkungan dengan simbol-simbol atau materi-materi yang disimpan dalam ingatannya, khususnya yang ada dalam long term memory. Si siswa mengaitkan pengertian satu dengan pengertian lain serta kemungkinan-kemungkinan yang ada, sehingga mendapatkan pemecahan masalahnya.



B. Proses Berpikir
Simbol-simbol yang digunakan dalam berfikir pada umumnya adalah berupa kata-kata atau bahasa. Karena itu sering dikemukakan bahwa bahasa dan berfikir mempunyai kaitan yang erat. Dengan bahasa manusia dapat menciptakan ratusan bahkan  ribuan simbol-simbol yang memungkinkan manusia dapat berpikir dengan begitu sempurna. Apabila dibandingkan dengan makhluk lain, sekalipun bahasa merupakan alat yang cukup ampuh dalam proses berpikir, namun bahasa bukan satu-satunya alat yang dapat digunakan dalam proses berpikir. Sebab masih ada lagi yang dapat digunakan yaitu bayangan atau gambaran. Untuk menjelaskan hal ini diberikan contoh sebagai berikut: bayangkan bahwa anda berada di suatu tempat di sudut kota misalnya Bulaksumur, dan anda diminta datang ke kraton. Dalam kaitan ini anda akan menggunakan gambaran atau bayangan kota Yogyakarta. Khususnya yang berkaitan dengan Bulaksumur dan kraton dan menentukan jalan-jalan mana saja yang akan ditempuh untuk berangkat dari Bulaksumur sampai di kraton. Jadi disini kita menggunakan gambaran dan tayangan yang merupakan visual map atau juga disebut cognitive map yang memberi gambaran yang dihadapi.
Walaupun berpikir dapat menggunakan gambaran-gambaran atau bayangan-bayangan. Namun sebagian besar dalam berpikir orang menggunakan bahasa dengan segala ketentuan-ketentuannya karena bahasa merupakan alat yang penting dalam berpikir. Maka sering dikemukakan bila seorang itu berpikir, orang itu bicara dengan dirinya sendiri.
Proses-proses manakah yang dilalui selama kita berpikir? Diantara proses yang dilalui adalah:
    1.     Pembentukan pengertian, artinya dari satu masalah, pikiran kita membuang ciri-ciri tambahan yang membingungkan, misalnya hal yang menghambat pada diri kita untuk berpikir sehingga tinggal ciri-ciri yang tipis (yang tidak harus ada pada masalah ini).
    2.     Pembentukan pendapat, artinya pikiran kita menghubungkan atau menceraikan beberapa pengertian yang menjadi tanda khas dari masalah itu.
    3.     Pembentukan keputusan, artinya pikiran kita menggabungkan pendapat-pendapat tersebut.
    4.     Pembentukan kesimpulan, artinya pikiran kita menarik keputusan dari keputusan-keputusan yang lain.
Proses pertama dalam berpikir ialah:
a.        pembentukan pengertian. Apa yang harus diingat diwaktu pembentukan pengertian? Yang harus diingat dalam pembentukan pengertian adalah:
1)        Pengertian itu harus mempunyai isi yang tepat.
2)        Kalau perlu pembentukan pengertian harus dibantu dengan hal-hal yang nyata.
b.         Apa yang dimaksud pengertian? Pengertian adalah suatu alat pembantu berpikir untuk mendapatkan pandangan yang kongkrit dari kenyataan-kenyataan.
Dan proses selanjutnya di dalam berpikir ialah: pembentukan keputusan, ada beberapa pembentukan proses di dalam berpikir:
a)      Keputusan dari pengalaman-pengalaman.
Misalnya: Kemarin paman duduk di kursi panjang.
b)      Keputusan dari tanggapan-tanggapan.
Misalnya: Anjing kami menggigit seorang kusir, sepeda saya sudah tua.
c)      Keputusan dari pengertian-pengertian.
Misalnya: Bunga itu indah.
Proses selanjutnya dalam berpikir adalah menarik kesimpulan. Ada tiga macam kesimpulan dalam teori berpikir:
a)    Kesimpulan induksi adalah kesimpulan yang ditarik dari keputusan-keputusan yang khusus untuk mendapatkan yang umum. Contoh: Besi kalau dipanaskan akan memuai. Tembaga kalau dipanaskan akan memuai. Loyang kalau dipanaskan akan memuai.
Kesimpulannya, semua logam memuai kalau dipanaskan.
b)   Kesimpulan deduksi adalah kesimpulan yang ditarik dari keputusan yang umum untuk mendapatkan keputusan yang khusus. Misalnya: Semua manusia mesti mati.
Karta manusia Karta mesti mati.
·         Keputusan yang bersifat umum (semua manusia mati)
·         Keputusan khusus dari mayor (Karta manusia) kita sebut minor, mayor dan minor kita sebut premis.
c)    Kesimpulan analog ialah kesimpulan yang sama sebab analog dari kata an (= tidak) dan a (= benar). Jadi analogi berarti benar, atau sama. Analogi adalah kesimpulan yang ditarik dengan jalan membandingkan situasi yang satu dengan situasi yang lain yang telah kita kenal. Tetapi biasanya pengenalan kita kepada situasi. Pembanding itu kurang teliti, maka kesimpulan analogi ini biasanya kurang benar.
 Misalnya lagi si Adam nakal, si Badu adik si Adam juga nakal, tentu si Charli adik si Badu nakal juga. Adakah itu suatu kesimpulan? Iya, sebab suatu kesimpulan analogi, menyamaratakan hal yang sering terjadi.


DAFTAR PUSTAKA

Bimo, Walgito. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi.
Sujanto, Agus. 2003. Psikologi Umum. Surabaya: Bumi Aksara.
Wirawan, Sarwono. Sarlit. 1976. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintang.

0 komentar:

Posting Komentar