Korupsi Dari
Sudut Pandang Psikologi
Dalam kasus korupsi, secara
psikologis, tentu menjadi jelas bahwa perbuatan menyalahgunakan wewenang
tersebut bisa saja terjadi karena individu tersebut sudah memiliki
kecenderungan (sifat) untuk berbuat curang. Ini kalau penjelasannya kita alamatkan kepada
karakteristik kepribadian. Pertanyaannya mengapa orang yang katanya baik-baik
ternyata korupsi juga? Kaum behavioris mengatakan, berarti lingkunganlah yang
secara kuat memberikan dorongan bagi orang untuk korupsi dan mengalahkan sifat
baik seseorang yang sudah menjadi traits pribadinya. Lingkungan dalam hal ini
malah memberikan dorongan dan bukan memberikan hukuman pada orang ketika ia
menyalahgunakan kekuasaannya. Penelitian-penelitian empiris mengenai korupsi
menguatkan anggapan tersebut.
FAKTA DAN REALITA KORUPSI
Korupsi
adalah budaya buruk bangsa Indonesia yang sulit diatasi. Berbagai faktor
berpengaruh terhadap kejadian korupsi.
Data hasil
survei Transparency Internasional mengenai penilaian masyarakat bisnis dunia
terhadap pelayanan publik di Indonesia. Hasil survei itu memberikan nilai IPK
(Indeks Persepsi Korupsi) sebesar 2,2 kepada Indonesia. Nilai tersebut menempatkan Indonesia pada urutan 137
dari 159 negara tersurvei.
Survei Transparency International Indonesia berkesimpulan
bahwa lembaga yang paling buruk tingkat korupsinya adalah
Lembaga peradilan (27%)
perpajakan (17%),
kepolisian (11%)
DPRD (10%)
kementerian/departemen (9%)
bea dan cukai (7%)
BUMN (5%)
lembaga pendidikan (4%)
perijinan (3%)
pekerjaan umum (2%).
perpajakan (17%),
kepolisian (11%)
DPRD (10%)
kementerian/departemen (9%)
bea dan cukai (7%)
BUMN (5%)
lembaga pendidikan (4%)
perijinan (3%)
pekerjaan umum (2%).
Survei
terbaru Transparency International yaitu “Barometer Korupsi Global”,
menempatkan partai politik di Indonesia sebagai institusi terkorup dengan nilai
4,2 (dengan rentang penilaian 1-5, 5 untuk yang terkorup).
Di kalangan
negara terkorup Asia, Indonesia menduduki prestasi sebagai negara terkorup
dengan skor 9.25 (terkorup 10) di atas India (8,9), Vietnam (8,67), Filipina
(8,33) dan Thailand (7,33).
PERC :
Indonesia terburuk tingkat korupsinya
Indonesia
yang disebut-sebut sebagai salah satu bintang negara emerging markets ternyata
merupakan negara terkorup dari 16 negara tujuan investasi di Asia Pasifik. Demikian hasil survei bisnis yang dirilis Political
& Economic Risk Consultancy atau PERC, Senin (8/3/2010).
Dalam survei
tahun 2010, Indonesia menempati peringkat pertama sebagai negara terkorup
dengan mencetak skor 9,07 dari nilai 10. Angka ini naik dari 7,69 poin tahun
lalu.
Mengenai Indonesia,
lembaga yang berbasis di Hongkong menyebutkan bahwa dengan merajalelanya
korupsi di semua level, perang korupsi yang dilakukan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono telah terhambat politisasi isu yang dilakukan oleh pihak yang merasa
terancam oleh aksi yang dilakukan SBY.“(Hasil) korupsi digunakan oleh para koruptor untuk melindungi mereka sendiri dan untuk melawan reformasi. Seluruh perang terhadap korupsi terancam bahaya,” sebut laporan.
0 komentar:
Posting Komentar