Laman

Jumat, 19 Oktober 2012

Teori dan Macam-Macam Motivasi


A.    Teori- teori Motivasi
1.      Teori Naluri
Naluri merupakan suatu kekuatan biologis bawaan, naluri bersifat diwariskan,  yang hal tersebut mempengaruhi anggota tubuh untuk bertingkah laku dengan cara tertentu dalam keadaan yang tepat. sehingga semua pikiran dan perilaku manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan dan tidak ada hubungannya dengan akal.
Menurut teori ini manusia tidak dapat memilih dan menentukan suatu perbuatan tertentu, akan tetapi perbuatan itu dikendalikan atau dikuasai oleh kekuatan-kekuatan bawaan, yang mana hal tersebut telah menetukan tujuan dan perbuatan yang akan dilakukan. tokoh dalam teori ini adalah Freud, beliau berpendapat dan percaya bahwa dalam diri manusia ada sesuatu yang tanpa disadari telah menentukan setiap sikap dan perilaku manusia,
2.      Teori Reaksi yang Dipelajari
Pada teori ini mempunyai pemahaman yang berbeda dengan teori sebelumnya yaitu Naluri. Dalam teori ini perilaku dan tindakan manusia dipengaruhi oleh dasar pola dan tingkah laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. teori ini bersifat pembelajaran, sehingga setiap orang selalu belajar dengan sebanyak-banyaknya dair lingkungan kebudayaan ditempat ia hidup dan dibesarkan. oleh karena itu, teori ini sering disebut juga sebagai Teori Lingkungan kebudayaan.
Menurut teori ini apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memberi motivasi pada anak buah atau muridnya, pemimpin atau seorang pendidik tersebut hendaknya telah mengetahui terlebih dahulu latar belakang kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dipimpin dan dididiknya.
3.      Teori Pendorong
Teori ini merupakan perpaduan kedua teori sebelumnya, yaitu antara “teori naluri” dengan “teori reaksi yang dipelajari”.
Dalam teori ini, perilaku dan tindakan manusia dipengaruhi oleh adanya daya pendorong yang ada dalam diri manusia, daya dorong yang ada dalam diri manusia tersebut berbentuk semacam naluri yang dipengaruhi dengan adanya adat kebudayaan pada suatu tempat, tetapi hanya sebatas sebagai sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum.
Misalnya, adanya suatu daya pendorong ketertarikan pada lawan jenis (laki dengan perempuan). Semua orang dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong tersebut. Namun, cara-cara yang digunakan untuk menunjukan ketertarikan tersebut berdeda-beda bagi tiap individu. yang hal tersebut disesuaikan menurut latar belakang dan kebudayaan masing-masing.
4.      Teori Hedonisme
Hedonisme merupakan suatu aliran dalam ilmu filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup manusia adalah untuk mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Tokah dalam teori hedonisme ini adalah Hobbes, pada abad ketujuh belas beliau menyatakan bahwa semua alasan yang diberikan manusia untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatannya selalu cenderung untuk mencari kesenangan dan menghindari kesusahan.
Implikasi dari teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang cenderung menghindari hal-hal yang menyulitkan dan lebih menyukai melakukan perbuatan yang mendatangkan kesenangan.
Misalnya, dalam suatu ruang pembelajaran atau kelas murid merasa gembira dan bertepuk tangan ketika mendengar pengumuman dari kepala sekolah bahwa guru matematika yang mereka benci tidak dapat mengajar karena sakit. Menurut teori Hedonisme ini, para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas belajar matematika, yaitu dengan cara memenuhi kesenangannya.

B.     Macam-macam Motivasi
Banyak pendapat mengenai klasifikasi motivasi, Beberapa pendapat yang terkenal diantaranya adalah yang dikemukakan berikut;
1.      Menurut Chaplin, ada dua motivasi:
·         Physiological drive.
yaitu dorongan yang bersifat fisik, seprti rasa lapar, haus, seks, dan sebagainya.
·         Social motives
yaitu dorongan yang berhubungan dengan orang lain, seperti dorongan ingin selalu berbuat baik.
2.      Menurut Woodworth dan Marquis, ada 3 motivasi:
·         Kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan dengan kebutuhan dalam diri, seperti makan, minum, kebutuhan bergerak dan istirahat tidur dan sebagainya.
·         Motivasi darurat, yaitu motivasi yang mencakup dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk berusaha, dan sebagainya. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut atau terdesak dalam kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam kondisi ini motivasi timbul bukan atas keinginan seseorang, tetapi karena adanya perangsangan dari luar dengan terdesak.
·         Motivasi Objektif, yaitu motivasi yang diarahkan kepada objek atau tujuan tertentu disekitar kita, motif ini mencakup; kebutuhan untuk eksplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini timbul karena dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.
3.      Menurut beberapa psikologi
·         Motivasi intrinsik
ialah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri tanpa dirangsang dari luar. Misalnya; orang yang gemar membaca, tidak usah ada yang mendorong, ia akan mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca.
·         Motivasi ektrinsik
yaitu motivasi yang datang akibat adanya rangsangan dari luar, seperti; seorang mahasiswa rajin belajar karena akan ujian.

Namun jika melihat kajian tentang manusia, bahwa manusia itu hanya terdiri dari dua unsur, yaitu: fisik dan psikis. Maka pembagian motivasi cukup ada dua yaitu motivasi psikologis dan motivasi pasikis yang mencakup motivasi spiritual.
Motivasi spiritual selalu ada dan dapat dirasakan, seperti dorongan beragama, kebenaran dan keadilan, benci terhadap kejahatan, kebatilan, dan kedzaliman.
Menurut Maslow kebutuhan spiritual manusia merupakan kebutuhan alami yang integritas perkembangan dan kematangan kepribadian individu sangat tergantung pada pemenuhan kebutuhan tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar