A.
Teori- teori Motivasi
1.
Teori Naluri
Naluri merupakan
suatu kekuatan biologis bawaan, naluri bersifat diwariskan, yang hal tersebut mempengaruhi anggota tubuh
untuk bertingkah laku dengan cara tertentu dalam keadaan yang tepat. sehingga
semua pikiran dan perilaku manusia merupakan hasil dari naluri yang diwariskan
dan tidak ada hubungannya dengan akal.
Menurut teori
ini manusia tidak dapat memilih dan menentukan suatu perbuatan tertentu, akan
tetapi perbuatan itu dikendalikan atau dikuasai oleh kekuatan-kekuatan bawaan,
yang mana hal tersebut telah menetukan tujuan dan perbuatan yang akan
dilakukan. tokoh dalam teori ini adalah Freud, beliau berpendapat dan percaya
bahwa dalam diri manusia ada sesuatu yang tanpa disadari telah menentukan
setiap sikap dan perilaku manusia,
2.
Teori Reaksi yang Dipelajari
Pada teori ini
mempunyai pemahaman yang berbeda dengan teori sebelumnya yaitu Naluri. Dalam
teori ini perilaku dan tindakan manusia dipengaruhi oleh dasar pola dan tingkah
laku yang dipelajari dari kebudayaan ditempat orang itu hidup. teori ini bersifat
pembelajaran, sehingga setiap orang selalu belajar dengan sebanyak-banyaknya
dair lingkungan kebudayaan ditempat ia hidup dan dibesarkan. oleh karena itu,
teori ini sering disebut juga sebagai Teori Lingkungan kebudayaan.
Menurut teori
ini apabila seorang pemimpin atau seorang pendidik akan memberi motivasi pada
anak buah atau muridnya, pemimpin atau seorang pendidik tersebut hendaknya
telah mengetahui terlebih dahulu latar belakang kehidupan dan kebudayaan
orang-orang yang dipimpin dan dididiknya.
3.
Teori Pendorong
Teori ini
merupakan perpaduan kedua teori sebelumnya, yaitu antara “teori naluri” dengan
“teori reaksi yang dipelajari”.
Dalam teori ini,
perilaku dan tindakan manusia dipengaruhi oleh adanya daya pendorong yang ada
dalam diri manusia, daya dorong yang ada dalam diri manusia tersebut berbentuk
semacam naluri yang dipengaruhi dengan adanya adat kebudayaan pada suatu tempat,
tetapi hanya sebatas sebagai sesuatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu
arah yang umum.
Misalnya, adanya
suatu daya pendorong ketertarikan pada lawan jenis (laki dengan perempuan).
Semua orang dalam semua kebudayaan mempunyai daya pendorong tersebut. Namun,
cara-cara yang digunakan untuk menunjukan ketertarikan tersebut berdeda-beda
bagi tiap individu. yang hal tersebut disesuaikan menurut latar belakang dan
kebudayaan masing-masing.
4.
Teori Hedonisme
Hedonisme
merupakan suatu aliran dalam ilmu filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup
manusia adalah untuk mencari kesenangan yang bersifat duniawi. Tokah dalam
teori hedonisme ini adalah Hobbes, pada abad ketujuh belas beliau menyatakan
bahwa semua alasan yang diberikan manusia untuk mempertanggung jawabkan segala
perbuatannya selalu cenderung untuk mencari kesenangan dan menghindari
kesusahan.
Implikasi dari
teori ini adalah adanya anggapan bahwa semua orang cenderung menghindari
hal-hal yang menyulitkan dan lebih menyukai melakukan perbuatan yang
mendatangkan kesenangan.
Misalnya, dalam
suatu ruang pembelajaran atau kelas murid merasa gembira dan bertepuk tangan
ketika mendengar pengumuman dari kepala sekolah bahwa guru matematika yang
mereka benci tidak dapat mengajar karena sakit. Menurut teori Hedonisme ini,
para siswa harus diberi motivasi secara tepat agar tidak malas belajar
matematika, yaitu dengan cara memenuhi kesenangannya.
B.
Macam-macam Motivasi
Banyak pendapat
mengenai klasifikasi motivasi, Beberapa pendapat yang terkenal diantaranya
adalah yang dikemukakan berikut;
1.
Menurut Chaplin, ada dua motivasi:
·
Physiological drive.
yaitu dorongan
yang bersifat fisik, seprti rasa lapar, haus, seks, dan sebagainya.
·
Social motives
yaitu dorongan
yang berhubungan dengan orang lain, seperti dorongan ingin selalu berbuat baik.
2.
Menurut Woodworth dan Marquis, ada 3 motivasi:
·
Kebutuhan organis, yaitu motivasi yang berkaitan
dengan kebutuhan dalam diri, seperti makan, minum, kebutuhan bergerak dan
istirahat tidur dan sebagainya.
·
Motivasi darurat, yaitu motivasi yang mencakup
dorongan untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk
berusaha, dan sebagainya. Motivasi ini timbul jika situasi menuntut atau
terdesak dalam kegiatan yang cepat dan kuat dari diri manusia. Dalam kondisi
ini motivasi timbul bukan atas keinginan seseorang, tetapi karena adanya
perangsangan dari luar dengan terdesak.
·
Motivasi Objektif, yaitu motivasi yang diarahkan
kepada objek atau tujuan tertentu disekitar kita, motif ini mencakup; kebutuhan
untuk eksplorasi, manipulasi, menaruh minat. Motivasi ini timbul karena
dorongan untuk menghadapi dunia secara efektif.
3.
Menurut beberapa psikologi
·
Motivasi intrinsik
ialah motivasi
yang berasal dari dalam diri seseorang itu sendiri tanpa dirangsang dari luar.
Misalnya; orang yang gemar membaca, tidak usah ada yang mendorong, ia akan
mencari sendiri buku-bukunya untuk dibaca.
·
Motivasi ektrinsik
yaitu motivasi
yang datang akibat adanya rangsangan dari luar, seperti; seorang mahasiswa
rajin belajar karena akan ujian.
Namun jika
melihat kajian tentang manusia, bahwa manusia itu hanya terdiri dari dua unsur,
yaitu: fisik dan psikis. Maka pembagian motivasi cukup ada dua yaitu motivasi
psikologis dan motivasi pasikis yang mencakup motivasi spiritual.
Motivasi spiritual
selalu ada dan dapat dirasakan, seperti dorongan beragama, kebenaran dan
keadilan, benci terhadap kejahatan, kebatilan, dan kedzaliman.
Menurut Maslow
kebutuhan spiritual manusia merupakan kebutuhan alami yang integritas
perkembangan dan kematangan kepribadian individu sangat tergantung pada
pemenuhan kebutuhan tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar