Pengertian Pendidikan Islam
M. Yusuf al-Qardhawi memberikan pengertian, bahwa; “pendidikan
Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya; akal dan hatinya; rohani dan
jasmaninya; akhlak dan ketrampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan
manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya
untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan
pahitnya”.
Sementara itu, Hasan Langgulung merumuskan pendidikan Islam sebagai
sesuatu “proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan
pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk
beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat”.
Ahmad D.Marimba mengemukakan bahwa, “pendidikan islam adalah
bimbingan jasmani dan rohani menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran islam”.
Semua pengertian di atas lebih global sifatnya. Secara lebih teknis
Endang Saifuddin Anshari memberikan pengertian pendidikan Islam sebagai “proses
bimbingan (pimpinan, tuntutan, usulan) oleh subyek didik terhadap perkembangan
jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi dan sebagainya), dan raga obyek didik
dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode
tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi
tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran islam.
Dari semua pengertian terdahulu terlihat penekanan pendidikan Islam
pada “bimbingan”, bukan “pengajaran” yang mengandung konotasi otoritatif pihak
pelaksana pendidikan, katakanlah guru. Disini sang guru berfungsi sebagai
“fasilitator” atau penunjuk jalan ke arah penggalian potensi anak didik. Dari
kerangka pengertian dan hubungan antara pendidik dengan anak didik semacam ini,
dapat pula sekaligus dapat dihindari, apa yang disebut ”banking concept”
dalam pendidikan, yang banyak dikritik dewasa ini.
Pendidikan
islam merupakan salah satu aspek saja dari ajaran islam secara keseluruhan.
Karenanya, tujuan pendidikan islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia
dalam islam; yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu
bertaqwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kehidupan yang berbahagia di dunia dan
di akhirat. Dalam konteks sosial masyarakat, bangsa dan negara, maka pribadi
yang bertaqwa ini menjadi rahmatan lil’alamin, baik dalam skala kecil
maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga
sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.
0 komentar:
Posting Komentar