A. Definisi
Perasaan
Perasaan termasuk gejala jiwa yang dimiliki oleh
semua orang, hanya corak dan tingkatannya tidak sama. Perasaan tidak termasuk
gejala mengenal, walaupun demikian sering juga perasaan berhubungan dengan
gejala mengenal.
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala
psikis yang bersifat subyektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala
mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai
taraf.
Menurut Prof.Hukstra, Perasaan adalah suatu fungsi
jiwa untuk dapat mempertimbangkan dan mengukur sesuatu menurut rasa senang dan
tidak senang.
Definisi lain, Perasaan ialah suatu keadaan
kerohanian atau peristiwa kejiwaan yang kita alami dengan senang atau tidak
senang dalam hubungan dengan peristiwa mengenal dan bersifat subjektif.
Unsur-unsur
perasaan :
-
Bersifat
subjektif daripada gejala mengenal.
-
Bersangkut
paut dengan gejala mengenal.
-
Perasaan
dialami sebagai rasa senang atau tidak senang, yang tingkatannya tidak sama.
Sifat-sifat
perasaan :
-
Senang
dan tidak senang
-
Kuat
dan lemah
-
Lama
dan tidak lama
-
Relatif
-
Tidak
berdiri sendiri sebaagai pernyataan jiwa
Golongan
orang menurut keadaan perasaannya :
-
Golongan
Eukoloi : ialah golongan orang yang selalu merasa tenang, genbira, dan optimis.
-
Golongan
Diskoloi : ialah golongan orang yang selalu merasa tidak tenang, murung, dan
pesimis.
Perasaan lebih erat hubungannya dengan pribadi
seseorang dan berhubungan pula dengan gejala-gejala jiwa yang lain. Oleh sebab
itu, tanggapan perasaan seseorang terhadap sesuatu tidak sama dengan tanggapan
perasaan orang lain, terhadap hal yang sama.
Sebagai contoh, ada 2 orang bersama-sama menyaksikan
suatu lukisan. Seorang diantaranya menanggapi lukisan tersebut dengan rasa
senang dan kagum, singkatnya dia menilai
bahwa lukisan “bagus”. Seseorang yang lain menanggapi lukisan tersebut dengan
acuh tak acuh, tampaknya lukisan tersebut tidak menarik perhatiannya. Dengan
lain perkataan dia menilai lukisan itu “tidak bagus”. Baik penilaian bagus atau
tidak bagus kesemuanya bersifat subjektif dan subjektivitas ini berhubungan
erat dengan keadaan pribadi masing-masing.
Karena adanya sifat subjektif pada perasaan inilah,
maka gejala perasaan tidak dapat disamakan dengan gejala mengenal, tidak dapat
disamakan dengan pengamatan, pikiran dan sebagainya.
Pengenalan hanya bersandar pada hal-hal yang ada,
berdasarkan pada kenyataan. Sedangkan perasaan sangat dipengaruhi oleh tafsiran
sendiri dari orang yang mengalaminya.
Perasaan tidak merupakan suatu gejala kejiwaan yang
berdiri sendiri, tetapi bersangkut paut atau berhubungan erat dengan
gejala-gejala jiwa yang lain, antara lain dengan gejala mengenal. Kadang-kadang
gejala perasaan diiringi oleh peristiwa mengenal dan sebaliknya, pada suatu
ketika ada gejala perasaan yang menertai peristiwa mengenal.
Gejala perasaan kita tergantung pada :
a)
Keadaan
jasmani, misalnya badan kita dalam keadaan sakit, perasaan kita lebih mudah
tersinggung daripada kalau badan kita dalam keadaan sehat dan segar.
b)
Pembawaan,
ada orang yang mempunyai pembawaan berperasaan halus, sebaliknya ada pula yang
kebal perasaannya.
Perasaan seseorang berkembang sejak ia mengalami
sesuatu. Karena itu mudah dimengerti bahwa keadaan yang pernah mempengaruhinya
dapat memberikan corak dalam perkembangan perasaannya. Maka selain faktor
pengaruhi perasaan seperti tersebut diatas, masih banyak hal-hal lain yang
dapat mempengaruhi perasaan manusia, misalnya keadaan keluarga, suasana rumah
tangga, lingkungan sosial, pendidikan, jabatan, pergaulan, sehari-hari,
cita-cita hidup, dan sebagainya. Dalam kehidupan modern banyaklah
bermacam-macam alat yang dipergunakan untuk memperkaya rangsang emosi, seperti
: televisi, radio, film, gambar majalah-majalah, dan lain-lain.
A. Tingkat
dan Kekuatan (Intensitas) Perasaan
a)
Perasaan
yang menyertai peristiwa yang sedang dialami (misalnya pengamatan, berpikir)
lebih kuat daripada perasaan yang timbul atas sesuatu ingatan.
b)
Perasaan
tidak senang yang disebabkan oleh rasa
pengecap dan bau, lebih kuat daripada perasaan yang disebabkan oleh pendengaran
dan penglihatan.
c)
Perasaan
bergantung pada keadaan (kondisi) jasmani dan rohani pada suatu saat.
Kekuatan perasaan akan berkurang, kalau hal-hal
yang menimbulkan perasaan tersebut berlangsung
terlalu lama dan berulang-ulang
thank atas ilmunya !!!
BalasHapuskalau itu defenisi Perasaan, Terus apa sih mas yang dimaksud dengan Temperamen Perasaan ????